Rabu Abu merupakan tanda umat Katolik memasuki masa pra-Paskah sebagai masa tobat. Foto: PJ.COM/(Its)

DAUWAGU,PERILAKU-JUJUR.COM---- Umat Katolik paroki Kristus sang penebus pupu-papa Dauwagu atau (KSP) mengucapkan seluruh Umat Katolik se dunia selamat merayakan hari Rabu Abu,Pada Rabu"22-Feb-2023.


Berikut ini. Arti dan makna Rabu abu.
Rabu Abu merupakan tanda umat Katolik memasuki masa pra-Paskah, masa pertobatan. Masa ini sebagai dilambangkan dengan goresan abu pada dahi umat Katolik. Mengutip situs resmi Komisi Kateketik Konferensi Wali Gereja, Abu sebagai tanda kerapuhan manusia yang mudah jatuh dalam kelemahan dosa sekaligus tanda pertobatan.

Merujuk pada kitab suci, abu juga jadi tanda pertobatan di Kota Niniwe. Laman Katolisitas mencatat, pada Kitab Kejadian (Kej.2:7), umat Katolik diingatkan bahwa manusia diciptakan dari debu tanah dan suatu ketika akan tiada lalu kembali menjadi debu.

Abu yang digunakan sendiri terbuat dari hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya. Dikisahkan, Yesus disambut bak raja di Kota Yerusalem. Orang-orang bersorak dan bernyanyi sembari melambaikan daun palma. Dalam tradisi umat Katolik, daun palma mengandung makna kemenangan.

Saat perayaan Rabu Abu, sembari menorehkan abu di dahi, Pastor atau Romo akan berucap 'Bertobat lah dan percayalah pada Injil' atau 'Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu'.

Abu yang dioleskan di dahi bukan dilakukan tanpa makna. Mengutip berbagai sumber, abu di dahi membantu umat untuk mengenali kembali area spiritual. Dahi dan kepala adalah tempat pikiran dan akal budi bekerja.

Terhitung sejak Rabu Abu, umat Katolik akan melangsungkan masa pertobatan selama 40 hari tanpa menghitung hari Minggu. Masa ini akan genap pada Sabtu sebelum perayaan Minggu Palma.

Angka 40 mengingatkan umat Katolik akan perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun dan puasa Yesus selama 40 hari. [ Jelasnya ]
Lebih baru Lebih lama