Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen mengungkap kasus pembunuhan terhadap sopir truk yang dituduh penculik anak. Foto: Dok. Istimewa


Jayapura - Polisi menangkap 4 pelaku pembunuhan sopir truk bernama Hanas yang mayatnya dibuang di Jembatan Meteor, Sungai Mamberamo, Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Papua. Korban sebelum dibunuh sempat dituduh sebagai pelaku penculikan anak.



"Kini para pelaku pengeroyokan atau penganiayaan terhadap supir truk lanjuran berinisial H berhasil kami tangkap semuanya, yakni SP (21), DA (28), YW (57), YK (21) kini mereka telah mendekam di jeruji besi," ungkap Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen pada Senin (6/3/2023).


Fredrickus menegaskan keempat pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.



"Awalnya 2 pelaku yakni SP dan YW ditangkap di Distrik Airu. Lalu kemudian YK ditangkap di Kota Sentani Kabupaten Jayapura serta DA yang sebelumnya buron telah menyerahkan diri ke Polsek Airu dan akan segera dibawa ke Polres Jayapura," ujarnya.


Fredrickus menambahkan polisi bersama TNI dan Tim SAR Jayapura tengah berupaya melakukan pencarian terhadap korban Hanas yang dibuang di Sungai Mamberamo. Sampai sejauh ini Tim SAR belum memutuskan kapan berakhirnya pencarian.


"Tim SAR yang memiliki kapan batas waktu pencarian terhadap korban, apakah dinyatakan hilang atau ditemukan. Namun tentu bagi kami korban sangat dibutuhkan dan melalui korban kita juga bisa melihat sejauh mana perkara ini terjadi. Bisa saja dengan adanya korban pasal yang kita terapkan pasal pembunuhan berencana," lugasnya.


Fredrickus berharap perkara lainnya yakni isu penculikan anak yang lokus perkaranya ada di Kabupaten Yalimo bisa diungkap. Polres Jayapura telah berkoordinasi dengan Polres Yalimo mengenai isu penculikan anak tersebut.


"Harapan kita yang menyebarkan isu penculikan anak ini bisa diungkap dan pelakunya bisa ditangkap paksa. Kita sudah kantongi identitasnya semoga Polres Yalimo bisa menangkap mereka, karena perkara itu ada di wilayah hukum mereka. Jadi perkara ini 2 LP, ada isu penculikan anak dan penganiayaan," tuturnya.



Fredrickus menjelaskan, peristiwa tersebut berawal ketika korban Hanas bersama 3 sopir truk lainnya, Toberson Sinaga, Dahlan dan Hendri sedang melintasi Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Selasa (28/2). Ketika beristirahat di Distrik Airu, keempat sopir truk itu diamuk warga hingga lari ke hutan karena dituduh sebagai penculik anak.


"Saat itu terjadi pemalangan dan para supir truk diperiksa warga setempat. Tak lama berselang ada 1 pengendara mobil dan 2 unit pengedaran sepeda motor langsung melakukan pengrusakan. Melihat massa yang semakin brutal para supir menyelamatkan diri ke hutan," terangnya.


Tak lama berselang, salah satu sopir truk yakni korban Hanas keluar dari hutan dengan maksud meminta tolong kepada para pekerja yang berada di salah satu Camp PT Yasa yang bekerja pada pembangunan jalan. Namun korban bukannya ditolong malah dianiaya oleh pelaku YW.

"YW adalah security di Camp PT Yasa yang lokasinya hanya 30 meter dari lokasi pemalangan, ketika korban H minta tolong bukan malah dibantu melainkan dianiaya dengan menggunakan kayu dan dibantu oleh pelaku DA yang termakan oleh isu hoax," jelasnya.




Tak sampai di situ, kata Fredrickus, kemudian datang lagi pelaku YK yang membawa korban menuju Jembatan Meteor yang berjarak sekitar 500 meter dari Camp PT Yasa. Bahkan pelaku lainnya YW dan DA serta ditambah pelaku SP ikut menuju jembatan Meteor.


"Sesampainya di Jembatan Meteor pelaku YK membanting korban di tengah jembatan dan kemudian melakukan penikaman menggunakan pisau badik sebanyak 2 kali di bagian dada. Saat kejadian pelaku SP (21) dan DA bertugas memantau situasi dan memberikan penerangan menggunakan senter," ungkapnya.


Fredrickus mengatakan saat para pelaku melihat korban Hanas sudah berlumuran darah, mereka mencoba untuk menghilangkan jejak dengan membuang korban ke Sungai Mamberamo bersama dengan badik yang digunakan untuk membunuh korban.


"Berdasarkan adanya laporan orang hilang di sungai. Kemudian kami melakukan penyelidikan dengan mengirim tim ke lokasi kejadian. Selain penyelidikan kami juga berhasil mengamankan supir truk lainnya dengan selamat," tegasnya.
Lebih baru Lebih lama